Selasa, 30 Juli 2013

Posted by jinson on 06.22

Teknik Fotografi - Exposure bisa dikatakan adalah jumlah cahaya yang masuk ke dalam kamera pada saat Sobat memotret scene atau pemandangan yang ada di depan kalian. Seperti yang telah banyak kita bahas pada artikel-artikel sebelumnya bahwa Exposure ditentukan oleh Tiga faktor, yaitu: aperture, shutter speed, dan ISO. Sobat bisa merubah pengaturan ketiga faktor tersebut di kamera jika menggunakan mode manual. Perubahan pengaturan tersebut tentu akan mengendalikan berapa banyak cahaya yang mencapai sensor kamera.
 
Terlalu banyak cahaya akan mengakibatkan hasil foto yang overexposure atau blown-out, dan sebaliknya jika sensor kurang cahaya pada saat pengambilan gambar akan menyebabkan hasil foto yang underexposure atau gelap.

Sobat juga bisa menentukan tingkat sensitifitas sensor terhadap cahaya. Konsep dari exposure adalah bagaimana keseimbangan antara ketiga faktor tersebut agar menghasilkan foto atau gambar yang memiliki exposure yang PAS. Sobat juga bisa merubah pengaturan exposure untuk mendapatkan efek kreatif dengan kamera kalian. Baca lebih lanjut ulasannya berikut ini yuk!

 

 

SHUTTER SPEED


11. Kendalikan cahaya
Shutter kamera akan terbuka saat memotret, dan menyebabkan cahaya masuk dan mengenai sensor, dan kemudian tertutup kembali disaat proses exposure selesai. Shutter speed adalah rentang waktu shutter terbuka dan menentukan berapa banyak cahaya masuk ke dalam kamera. Logikanya, Shutter speed lambat berarti cahaya yang masuk akan lebih banyak, dan ini berguna sekali digunakan pada saat memotret dengan kondisi kurang cahaya. Shutter Speed cepat hanya memperbolehkan sedikit cahaya masuk ke dalam kamera, dan biasanya digunakan pada saat kondisi ruangan atau lingkungan  yang terang. Shutter speed diukur dengan satuan detik atau pecahan. (baca lebih lanjut di artikel: mengenal shutter speed dalam fotografi)

12. Merekam Gerakan
Mengontrol shutter speed juga berguna ketika memotret obyek gerak. Shutter speed yang relatif cepat akan "membekukan" sebuah gerakan, dan juga memungkinkan Sobat memotret tanpa menghasilkan foto yang blur. Shutter speed lambat bisa menangkap gerakan dan menghasilkan blur. Sobat bisa dengan mudah melihatnya saat memotret ombak lautan atau air terjun, Perhatikan bahwa air akan tampak lebih lembut dan seperti kapas. Jika Sobat menggunakan Shutter speed lambat kemungkinan besar akan membutuhkan sebuah tripod serta permukaan yang rata, atau jika tidak maka Sobat akan mendapati foto-foto yang blur.

APERTURE


13. Gunakan Aperture untuk mengontrol cahaya
Aperture adalah lubang pada lensa dimana cahaya masuk sebelum terekam oleh sensor kamera. Ukuran dari lubang tersebut (sempit ke lebar) ditentukan oleh pisau-pisau aperture. Nilai Aperture diukur dalam bentuk f-stop. Aperture lebar (bilangan f kecil) menciptakan lubang yang relatif besar dan memungkinkan cahaya dalam jumlah besar mencapai sensor, sebaliknya aperture kecil/sempit (bilangan f besar) menciptakan ukuran lubang yang lebih kecil, dan hanya memperbolehkan sedikit cahaya yang bisa mencapai sensor. Dampaknya adalah: jika Sobat menggunakan aperture sempit/kecil, maka Sobat akan membutuhkan shutter speed yang relatif lambat guna mendapatkan foto yang memiliki exposure sempurna.

14. Kontrol Depth of Field
Aperture juga mengendalikan Depth of Field foto-foto kalian. Depth of Field (DoF) adalah banyaknya area foto yang terfokus (Ruang tajam). Aperture lebar (bilangan f kecil) menciptakan Depth of Field yang sempit dan memiliki dampak background blur pada sebuah foto. Ini sangat berguna pada fotografi makro dan portrait, karena dengan background blur akan membantu menonjolkan subyek utama atau point of interest pada bagian foreground. Aperture lebar (bilangan f besar) menciptakan depth of field yang lebar dan merata pada foto kalian, ini berarti baik foreground maupun background foto akan terfokus dengan baik. ini cocok Sobat gunakan pada foto-foto landscapes dan arsitektur.

 

ISO


15. Buatlah sensor lebih sensitif
ISO merupakan tingkat sensitifitas sensor kamera terhadap cahaya. ISO rendah seperti 100-200 bisa dikatakan memiliki tingkat kesensitifan sensor yang normal, jadi jika Sobat memotret pada kondisi rendah cahaya maka kalian akan membutuhkan shutter speed lambat atau aperture lebar agar mendapatkan cahaya yang cukup. ISO 400 atau lebih akan membuat sensor lebih sensitif, pengaturan ini akan memberikan shutter speed yang lebih cepat serta aperture yang lebih sempit pada kondisi kurang cahaya.

16. Hindari noise
Penggunaan ISO tinggi memiliki sebuah konsekuensi. Semakin sensitif sensor kamera maka kualitas foto akan semakin menurun, hal ini ditandai dengan munculnya noise, bercak, detil kurang pada foto kalian. Sobat jangan takut, kamera keluaran baru sudah semain baik menghandle dampak dari ISO tinggi, tetapi alangkah baiknya jangan terlalu tinggi dalam menggunakan ISO. Perlambat Shutter speed untuk membiarkan cukup cahaya masuk ke dalam sensor, dan naikkan ISO hanya jika Sobat membutuhkan Shutter speed yang lebih cepat.

17. Lihat EXIF
Jika Sobat mendapati fota yang memiliki exposure salah, maka cobalah lihat kembali meta data atau EXIF pada menu kamera. Lihatlah pengaturan yang telah Sobat gunakan, dan belajarlah dari kesalahan tersebut.
Categories: