Jumat, 12 Agustus 2011

Posted by jinson on 14.04

BATIK CIREBON
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.

Corak batik

Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga memopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.
Menurut teknik
  • Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.
  • Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.
  • Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih.
Sejarah Batik Cirebon
Dalam memeriahkan hari Batik pada tahun pertama setelah Batik di tetapkan oleh UNESCO sebagai (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.
Saya mengajak para Blogger Indonesia dimanapun berada untuk turut serta memeriahkannya dengan memposting hal BATIK INDONESIA untuk diketahui oleh masyarakat dunia.
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal.
Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing.
Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.
SEJARAH BATIK CIREBON
BATIK MEGAMENDUNG CIREBON
Selama ini, BATIK CIREBON kerap dikaitkan dengan motif megamendung yang menjadi ciri khas batik dari Kota Cirebon tersebut. Padahal, sejarah batik Cirebon jauh lebih kaya ketimbang sekadar motif megamendung semata. Daerah Trusmi, yang dikenal sebagai penghasil batik di Cirebon, juga ikut bertumbuh dalam perkembangan tersebut.

Dipercaya, batik Trusmi merupakan perluasan dari kebiasaan membatik di kalangan warga keraton. Pada waktu itu, kegiatan membatik hanya dilakukan di daerah keraton karena batik menjadi simbol status bagi keluarga sultan dan para bangsawan Cirebon. Namun, akibat terjadi peperangan dan perpecahan kekuasaan, perajin batik keraton pun akhirnya dipulangkan ke daerah masing-masing. Salah satu daerah asal para perajin tersebut adalah Trusmi, di mana batik Cirebon terus berkembang.

Suntikan pengaruh Oriental dari saudagar asal China pun tak kalah menambah semarak batik Cirebon. Mencipta motif baru, layaknya binatang khayal, kirin maupun naga, serta penggunaan kombinasi warna yang cenderung lebih cerah.

Masyarakat pesisir menjadi agen penyebar utama, mereka banyak berhubungan dengan bangsa lain, yang kemudian semakin memperkaya motif dan warna batik pesisiran. Batik pun tidak lagi dikenakan oleh kalangan terbatas, malah menjadi komoditi perdagangan dan mata pencaharian bagi masyarakat Cirebon hingga kini.

Ibu negara RI (kunjungan)
Sultan Kanoman Cirebon Kanjeng Gusti Sultan Raja Mohammad Emirudin. menunjuk adiknya, Ratu Raja Arimbi Nurtina sebagai pengelola pusat pelatihan tersebut. Ratu Arimbi yang juga sekaligus merupakan sekretaris kesultanan, mengharapkan ke depannya pusat pelatihan itu dapat menjadi langkah awal untuk kembali membangkitkan batik Keraton Kanoman Cirebon.]
Kini saatnya generasi muda Nusantara Indonesia yang wajib menjaga kelestarian BATIK , jika bukan kita siapa lagi, sebagai generasi penerus Bangsa Indonesia jangan malu untuk memakai baju BATIK.
bagaimana cara membatik adalah pertanyaan yang sering muncul ketika seseorang melihat keindahan motif-motif batik Indonesia. Keindahan batik Indonesia tidaklah diasingkan lagi karena batik Indonesia mempunyai latar sejarah dan karakter yang kuat dibandingkan dengan batik asia lainnya.

Ok sobat Wong Trusmi untuk hal tersebut saya akan menyusun batik step by step. Mungkin artikel ini akan panjang jadi saya akan bagi beberapa artikel dan kemungkinan tidak akan langsung terpublish semuanya
karena menunggu waktu saya untuk mengetik artikel cara membatik ini, maklum anak saya sudah dua jadi pintar-pintar meluangkan waktu.  Atau kalau tidak sabar datang sendiri ke Trusmi , bisa langsung praktek lagi.

Proses pembuatan batik sebenarnya sederhana tidak sulit seperti yang Sobat Wong Trusmi bayangkan. Semua orang pasti bisa hanya menunggu ketekunan saja. Cuma yang paling repot adalah cara membuat warna baik. Lho kokl repot, kenapa? Emmm begini, dulu waktu di sekolah dalam pelajaran seni pasti kita pernah dipraktekkan cara membuat lukisan kanvas dengan cat minyak atau membuat lukisan cat air. Warna yang diinginkan dapat dengan mudah kita dapatkan, misalnya warna daun kita ambil saja warna hijau campur dengan air atau minyak kalau itu cat minyak. Jika ingin daun muda tinggal campur saja dengan warna kuning, jadi deh hijau pupus. Kalau warnanya salah, misalnya warna laut kuning yang seharusnya biru, ya tinggal tumpangin saja dengan warna biru. Gampang kan dalam membuat lukisan cat minyak dan cat air.

Nah cara membuat warna batik tidak seperti itu, tidak seinstans membuat lukisan. Dalam proses pembuatan warna batik diperlukan pengalaman dan imajinasi peracik warna. Waduh pakai pengalaman sama imajinasi segala macam seperti seniaman saja. Memang… warna batik merupakan warna air yang didapat dari sistem pemanasan warna, teknik pencelupan warna dan pemanasan dengan sinar matahari. Untuk lebih detail mengenai teknik pembuatan warna batik silahkan klik di halaman teknik pewarnaan batik Cirebon. Lalu  how to batik, bagaimana cara membuat batik? Tenang.. jangan pusing dulu, saya akan menerangkan batik step by step.

Yup kembali lagi. Pokok bahasan cara membatik ini akan saya bagi menjadi beberapa artikel : Persiapan Pembuatan Batik, Proses Pengetelan Batik, Macam Kain Batik Tulis, Cara Membuat Motif Batik Tulis, Teknik Membuat Gambar Batik,
Yang penting Sobat Wong Trusmi harus sabar ya menerima postingan how to batik step by step.  Saya akan memaparkan gamblang sesuai kemampuan saya tentang bagaimana cara membatik.
Persiapan Alat  Pembuatan Batik Tulis

Keywords: pembuatan batik, proses pembuatan batik, teknik cara membuat batik, cara membuat batik tulis, alat membuat batik,

Pembuatan batik tulis akan memakan waktu yang lama bisa berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Hmm… Jangan ciut nyali dulu, itu kalau kita mau membuat batik dengan kualitas yang benar-benar halus. Di sini kita kan mau belajar cara membuat batik tulis, jadi kalau bisa  sehari langsung jadi saja.  Batik apa ya yang sehari langsung jadi?
Sebelum kita melakukan proses pembuatan batik  kita harus melakukan persiapan terlebih dahulu yaitu mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan dalam membuat batik. Berikut ini adalah beberapa alat membuat batik.
  1. Lilin malam
Lilin malam merupakan cairan hitam yang cair kalau dipanaskan yang berfungsi sebagai alat untuk membuat pola pada kain batik. Fungsinya adalah sebagai pelindung kain warna air dalam proses pewarnaan sehingga didapat motif batik yang sesuai dengan kontur lilin malam. Bagian yang terkena lilin tidak akan terkena warna sedangkan yang tidak terlindungi lilin akan terkena warna. Lilin warna berfungsi untuk membuat pola atau rengrengan, isian atau isen-isen, dan blok atau tembokan dalam proses pembuatan batik.
2.      Wajan Kecil dan Kompor

Wajan fungsinya sebagai tempat untuk menaruh lilin malam yang selanjutnya dipanaskan dengan kompor. Semula lilin malam ini padat dan harus dicairkain dengan panas. Setelah lilin malam mencair dalam wajan turunkan suhu panas kompor dengan mengurangi apinya. Kalau suhu api terlalu besar akan menagakibatkan lilin malam cepat menguap dan akan membahayakan pengrajin sendiri.
3.      Canting Batik
Untuk pembahasan canting batik Sobat Wong Trusmi dapat membacanya dalam artikel Canting Pena Batik Tulis. Sederhananya canting merupakan alat yang digunakan untuk menaruh malam cair dan kemudian dilukiskan ke kain batik. Dalam perkembangannya untuk pemanasan lilin dapat dilakukan di dalam canting sendiri yaitu dengan menggunakan canting elektonik.
4.      Kain Batik
Kain batik yang biasa digunakan adalah mori yaitu bahan kain yang terbuat dari katun. Ukuran kain mori masih menganut sistem tradisional terkenal dengan nama “kacu”. Satu kacu sama dengan ukuran lebar kain yang ada dikali lebar kain, jadi ukurannya bujur sangkar. Misalnya lebar suatu kain 120 cm maka satu kacu sama dengan 120 cm x 120 cm. Selain kain mori terdapat juga kain sutra dan organdi sebagai media dalam membatik.
5.      Gawangan atau Kanco
Gawangan atau kanco adalah perkakas untuk menyangkutkan dan membentangkan mori sewaktu dibatik. Gawangan dibuat dari bahan kayu, atau bambu. Gawangan harus dibuat sedemikian rupa, sehingga mudah dipindah-pindah, tetapi harus kuat dan ringan.
6.      Penjepit
Fungsinya untuk menjepit kain, baik itu untuk menjepit kain ketika proses penjiplakan atau menjepit kain pada gawangan.
7.      Celemek atau kain pelindung
Untuk melindungi dari tetesan lilin malam panas diperlukan kain pelindung yang ditempatkan di atas paha. Kain ini harus tebal sehingga malam tidak tembus.
8.      Pewarna batik
pewarna batik yang digunakan setiap daerah berbeda-beda. Pewarna tersebut berasal dari bahan-bahan yang terdapat di daerah tersebut. Di Kebumen misalnya,pewarna batik yang digunakan adalah pohon tom, pohon pace dan mengkudu yang memberi warna merah kesemuan kuning. Di Tegal digunakan pace atau mengkudu, nila, dan soga kayu.
Demikian alat yang dibutuhkan dalam membuat batik tulis. Alat-alat tersebut  tersebut wajib digunakan dalam proses pembuatan batik
Categories: