Tidak ada yang tahu persis sejak kapan kopi dijadikan bahan pencampur
minuman oleh masyarakat manusia. Yang pasti harus diakui, manfaat dan
mudharat tumbuhan yang mengandung zat aktif caffeine ini telah menjadi
bahan kajian para ahli selama ratusan tahun.
Efek fisiologis (faal) caffeine
Caffeine (pada kopi), theobromine (pada kakao), dan theophyline (pada teh)diklasifikasikan sebagai senyawa stimulant, zat yang dapat menimbulkan rangsangan. Diantara ketiga-tiganya, caffeine adalah yang paling tinggi stimulant effect-nya.
Stimulant effects caffeine bisa timbul karena senyawa ini memiliki kemampuan merintangi sel-sel otak menerima adenosine, senyawa neuromodulator yang menimbulkan perilaku tenang/sabar (sedative). Perilaku/sensasi demikian disebutadenosine’s sedative effect.
Di bawah pengaruh neuromodulator adenosine itu sel-sel otak (saraf) berhenti memproduksi neurotransmitter, senyawa aktifator sel-sel saraf. Karena sifat caffeine yang berkebalikan dengan adenosine sedative’s effects itu maka jadilah caffeine sebagai zat perangsang atau stimulant.
Karena system saraf adalah system pengendali fungsi organ-organ tubuh
maka zat-zat yang berpengaruh dapa sistem saraf, seperti caffeine ini,
dapat pula berpengaruh pada fungsi beberapa organ tubuh lain..
Pada jantung, caffeine terbukti bisa meningkatkan denyut jantung. Pada
system pergerakan caffeine diketahui dapat memacu kontraktilitas otot.
Sedangkan pada saluran pencernaan caffeine terbukti dapat memicu
produksi getah lambung.
Sensasi yang timbul
Karena fungsinya merangsang kerja saraf yang berdampak pada berubahnya
kinerja organ-organ tubuh maka peminum kopi akan merasakan sensasi:
- Berkurangnya rasa kantuk (efek pada saraf pusat);
- Tekanan darah meningkat (efek pada jantung);
- Berkurangnya rasa lelah/penat (efek pada otot);
- Berkurangnya rasa lapar (efek pada lambung).
Karena kopi dapat menimbulkan sensasi-sensasi tersebut maka
berkembanglah adagium (mitos?) di kalangan penikmat kopi: “Berkat
kopi, isnpirasi, gairah, dan daya tahan (endurance) tubuh selalu tinggi”
Hmm…benarkah?
Categories: Kesehatan, Pendidikan