Mohon untuk LIKE dan IKUTI terus Status status ISLAM itu Jalan Agama menuju Surga ALLAH SWT
Berikut VISI dan MISI ( ISLAM itu Jalan Agama menuju Surga ALLAH SWT ) :
VISI : Menjadikan umat muslim berilmu, bertaqwa dan (Sholeh, Sholehah) yang mengikuti perkembangan IPTEK sesuai HUKUM ISLAM
MISI :
Saudaraku se Islam yang beriman..
Islam adalah dien yang sempurna..
Kesempurnaan ini dikarenakan dien ini berasal dari Dzat Yang Maha Sempurna, Allah Azza wa Jalla..
Ketika kita bertekad untuk menegakkan Islam secara menyeluruh, maka kita telah mencanangkan suatu tujuan yang sangat besar.. hal ini benar-benar sangat jauh di banding keadaan kita yang sangat terpuruk dan porak poranda.. terlalu banyak persoalan yang harus diperbaiki sehingga jika kita salah memilih dalam memulai pekerjaan besar ini kita akan terjebak dalam padang kesesatan yang tidak akan pernah mengantarkan kepada tujuan yang mulia ini..
Setipa ummat memiliki spesifikasi problematikanya di setiap zaman dan tempat, dari sekian banyak problemetika, maka ada beberapa problematika spesifik ummat ini (terutama Indonesia), yang jika di perbaiki akan baiklah yang lainnya, dan jika setiap individu sepakat untuk merombaknya yang dimulai dari dirinya sendiri, maka akan baiklah ummat ini di kemudian hari..
ISLAM itu Jalan Agama menuju Surga ALLAH SWT merupakan terusan dari HASMI yang memiliki VISI MISI berikut :
:: Visi ::
Dengan slogan yang ada harakah ini memiliki visi sebagai pelopor untuk sebuah gerakan kebangkitan yang akan mengeluarkan umat islam dari keterpurukan menuju cahaya kejayaan. dan mengeluarkan setiap manusia dari problematika yang menjadi penyebab utama keterpurukan tersebut. sehingga terbentuklah tatanan masyarakat yang berazaskan pada aturan-aturan syariah yang aman sentosa.
:: Misi ::
Adapun misi utama kami adalah "Berdirinya masyarakat Islami di Indonesia" yaitu masyarakat yang secara kolektif atau perorangan dinaungi dan dituntun oleh norma-norma Islam yang suci. Jalan pelaksanaan misi ini harus melalui pengentasan keter-purukan ruhani dengan memfokuskan usaha-usaha kepada pensyi'aran ajaran Islam yang benar, manhaj golongan yang selamat, Ahlussunnah wal Jama'ah.
Semoga Adik adik Diberi petunjuk dan terhindar dari segala macam yang dapat menimbulkan DOSA ..
Aamin
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dakwah islam adalah Fitrah Insaniyah
Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah Robbul ‘alamin, Pencipta alam semesta dan segala isinya, tidak mungkin perintah-perintah-Nya mencelakakan makhluk-Nya. Islam yang Allah Subhanahu wa Ta’ala turunkan selaras lagi senada dengan fitrah. Semua syari’at-Nya adalah rahmat. Terpisah-nya Islam dari ruh dan jiwa manusia adalah malapetaka. Memperjuangkan agama-Nya adalah kelestarian bagi semesta. Sudah sepatutnya seorang muslim menjadi seorang da’i.
Dalam tafsirnya Zadul Masiir, Imam Ibnul Jauzi mengatakan bahwa kata “ar-Robb” mengandung tiga makna: (a) Pemilik, seperti dikatakan Robbud dar (pemilik rumah) (b) Pemelihara seperti dikatakan Robbusy syai’ (pemelihara sesuatu) (c) Tuan yang ditaati. Semua arti ini menun-jukkan betapa Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menjaga ciptaan-Nya. Dan sebagai perwu-judannya, Allah Subhanahu wa Ta’ala
telah meletakkan hukum atau sistem yang mengatur perjalanan segala
makhluk di alam semesta, dan jalan hidup manusia. Lantas Allah Subhanahu wa Ta’ala memilih di antara manusia-manusia itu sebagai pejuang-Nya. Semua Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan untuk menyeru kepada Islam.
Islam adalah “way of life”, sistem yang mengatur jalan hidup manusia. Allah sendiri yang menyebut dengan nama al-Islam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya agama (yang diridhoi) di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali ‘Imron [3]: 19).
“Barangsiapa mencari agama selain
agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari
padanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali ‘Imron [3]: 85).
Hanya Islam yang Allah Subhanahu wa Ta’ala akui sebagai jalan hidup manusia. Tanpa Islam semua manusia akan celaka. Otak manusia yang Allah Subhanahu wa Ta’ala
cipta-kan, bukan untuk mengarang dalam permasalahan agama. Agama apapun
karangan otak manusia tidak mungkin bisa menjadi solusi atas segala
permasalahan yang ada. Perjuangan yang tidak berada dalam rel Islam
adalah sia-sia atau bahkan hakikat-nya menambah rusak dunia.
Islam agama fitroh. Allah Subhanahu wa Ta’ala
menciptakan manusia dengan bekal fitroh yang sesuai dengan Islam.
Manusia sepanjang zaman tidak bisa lari dari seruan fitrohnya. Bila ia
menjauh dari seruan fitroh itu, jiwanya pasti meronta-ronta.
Kege-lisahan demi kegelisahan akan terus mencekam jiwa manusi. Begitu
banyak manusia yang bunuh diri hanya karena kekeringan jiwa, padahal
secara materi mereka tidak kekurangan. Ribuan manusia melakukan bunuh
diri di dunia setiap tahunnya. Sebab utama tindakan bunuh diri ini
rata-rata karena kekosongan jiwa dari ajaran Islam. Kenyataan ini semua
adalah dalil bahwa manusia benar-benar diambang kehancuran ketika tidak
mengikuti Islam. Mereka tidak akan pernah bahagia di dunia apalagi di
akhirat tanpa kembali kepada Islam. Sebab hanya Islam yang Allah Subhanahu wa Ta’ala jadikan paling sesuai dengan panggilan fitrohnya. Hanya Islam yang layak diperjuangkan demi penyelamatan seluruh manusia.
Sekalipun manusia berusaha menghancurkan
Islam dan pejuang pemusnah Islam ada sepanjang sejarah, Islam tidak
akan pernah musnah, pejuang Islam tak pernah habis. Dibanding
agama-agama lain, Islam adalah agama yang paling banyak dimusuhi. Allah
berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi penyesa-lan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam neraka Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan.” (QS. al-Anfal [8]: 36).
“Mereka ingin hendak memadam-kan
cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah
tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci.” (QS. ash-Shof [61]: 8).
Tetapi Allah Subhanahu wa Ta’ala berjanji bahwa sampai kapanpun, musuh-musuh Islam tidak akan pernah berhasil melakukan tindakan makarnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (al-Qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.” (QS. at-Taubah [9]: 33).
Allah Subhanahu wa Ta’ala
sendiri yang menjamin untuk menjaga agama ini. Segala upaya yang
ditempuh para musuh, Allah mentahkan. Lebih dari itu, jumlah pemeluk
Islam justru se-makin bertambah dari masa ke masa. Ini adalah fakta yang
mem-buktikan bahwa manusia cerdas masa depan pasti akan kembali dan
memperjuangkan Islam. Mereka tidak akan pernah menerima agama yang tidak
otentik, tidak murni dan tidak sesuai dengan fitrohnya. Mereka pasti
akan segera mengkritisi berbagai pe-nyimpangan yang terdapat pada ajaran
agama selain Islam.
Syeikh Abul Hasan An-Nadwi Rahimahullah, menulis sebuah buku judulnya “maadzaa khasiral aalam bin kht-haathil muslimiin” (kerugian
yang menimpa manusia karena keterpu-rukan umat Islam). Ini menunjuk-kan
bahwa manusia tidak akan pernah menemukan kemanusiaannya selama tidak
kembali kepada Islam. Terbukti memang bahwa manusia tanpa Islam,
benar-benar hidup dalam kebingungan. Disebutkan dalam buku tersebut
bahwa pada zaman jahiliyah -sebelum datangnya Islam- kaum wanita
di-zholimi. Mereka tidak mendapatkan hak-hak kemanusiaannya sama sekali.
Tidak sedikit dari putri-putri mereka yang dibunuh hidup-hidup. Jauh
sebelum itu di Romawi pada abad ke VI masehi manusia sungguh terpuruk
dalam kebinatangan. Tontonan yang paling menyenangkan pada waktu itu
adalah pertarungan yang berdarah-darah dan bahkan tidak sedikit yang
harus melayangkan nyawanya. Para gladiator diadu dengan sesama mereka,
atau mereka dipaksa harus bertarung melawan binatang buas seperti singa
dan lain sebagainya. Suatu pertarungan yang menunjuk-kan tingkat
kejamnya manusia ter-hadap kemanusiaannya sendiri. Dengan kata lain di
sana nampak bahwa manusia benar-benar tidak ada harga-nya sama sekali.
Akan tetapi Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mem-beri kabar gembira dengan firman-Nya:
“Musa berkata kepada kaumnya, ‘Minta
tolonglah kalian kepada Allah dan bersabarlah. Sesungguhnya bumi (ini)
kepunyaan Allah; di-pusakakan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dari
hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang
bertakwa.” (QS. al-A’rof [7]: 128).
Ayat ini menunjukkan bahwa kemenangan
akan diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang bertakwa, yaitu Islam dan
umatnya. Dan ini pasti terjadi cepat atau lambat, sebab Allah tidak
pernah mengingkari janji. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak pernah menyalahi janji.” (QS. Ali Imron [3]: 9).
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam dalam banyak kesempatan seringkali memberikan kabar gembira. Rasulullah Subhanahu wa Ta’ala bersabda:
“Sesungguhnya Allah telah me-ngumpulkan untukku
dunia, maka aku menyaksikannya dari ujung timur dan barat, dan kerajaan
umatku akan melampaui timur dan barat seperti yang dikumpulkan untukku,
dan aku diberi dua kekayaan (emas dan perak atau kekayaan dua kerajaan
Romawi dan Persia).” (HR. Muslim).
“Berilah kabar gembira kepada umatku dengan kemenangan, ke-tenangan
di negerinya, pertolongan Allah, dan kemuliaan agamanya. Siapa yang
menjadikan amal akhiratnya untuk dunia, maka di akhirat ia tidak akan
mendapatkan apa-apa.”(HR. Ahmad no. 20273).
Masa depan adalah milik Islam dan umatnya. Sampai kapanpun manusia tetap akan membutuhkan-nya. Sebab ia adalah way of life,
dan suara fitroh insaniyah. Dengan Islam manusia akan memperlakukan
dirinya sebagai manusia. Ia akan bisa menjalani hidupnya secara seimbang
di muka bumi. Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya Shalallahu ‘alaihi wa Sallam telah menjanjikan bahwa Islam dan umatnya pasti akan menang. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak pernah mengingkari janji-Nya.
Tetapi semua ini tidak bisa di-capai
dengan hanya membaca tulisan ini lalu mengkhayal. Islam adalah pedoman
hidup, yang harus diamalkan dan diperjuangkan. Umat Islam harus bergerak
penuh gelora untuk mem-perjuangkannya. Tidak hanya “menyendiri”
dipojok-pojok masjid “melupakan” umat, melainkan harus merambah ke
kehidupan nyata.
Semua dalil al-Qur’an dan as-Sunnah yang
global, harus diwujudkan dalam program dakwah yang nyata. Segala aspek
politik, sosial, budaya, ekonomi dan lain sebagainya harus diatur Islam.
Inilah Islam yang diyakini Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam
dan sahabat-sahabatnya. Mereka tidak hanya duduk ber-ibadah di masjid,
melainkan terus bergerak menyebarkannya dan merealisasikannya dalam
kehidupan nyata, secara total. Dan dengan upaya semacam itulah, dulu
Islam dan umatnya yang dianggap kaum pinggiran, benar-benar pernah mampu
menaklukkan dua kekuatan super power pada masanya: Romawi dan Persia. (Admin-HASMI).
Categories: Materi Islami