Islam adalah agama sekaligus aturan Allah Subhanahu wa ta’ala satu-satunya, Dia tidak akan menerima agama di luar Islam tanpa terkecuali. Dan Allah Subhanahu wa ta’ala
telah memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk menerapkannya dalam alam
kehidupan secara keseluruhan, bukan hanya untuk dipercaya. Ketika
dite-rapkan itulah Islam menjadi agama pembawa rahmat, kedamaian, dan
keadilan untuk seluruh isi alam semesta, bukan hanya manusia, tapi
gunung-gunung, lautan, pepohonan, binatang-binatang dan seluruh isi alam
semesta lainnya.
Adapun sekularisme, ia
adalah produk buatan manusia yang bodoh lagi kafir. Mereka mengajak kaum
Muslimin kepada kehidupan duniawi tanpa campur tangan agama, ini
berarti semua yang berhubungan dengan duniawi harus berdasarkan
sekularisme semata, sedangkan agama hanya diperkenankan untuk mengatur
tata cara peribadatan saja. Mereka berupaya memaksakan untuk
men-dominasi kehidupan ini dengan aturan-nya melalui berbagai cara, agar
kaum muslimin terpengaruh olehnya, dan terbukti, banyak kaum muslimin
yang tertipu oleh angan-angan kosong mereka.
Saudaraku… sebagai
kaum Muslimin tentu kita harus memilih aturan Islam dalam semua sisi
ke-hidupan ini. selain tidak ada alasan sama sekali bagi kita untuk
memilih aturan sekularisme, juga terdapat alasan-alasan kuat untuk hanya
memilih Islam sebagai aturan hidup, di antaranya adalah:
1. Karena Islam Telah Sempurna dan Universal Aturannya
Islam
adalah agama yang telah sempurna lagi menyeluruh. Sempurna petunjuknya,
dan sempurna aturan-aturannya. Kesempurnaan Islam ini bertolak dari
kesempurnaan Allah Subhanahu wa ta’ala, sempurna pengetahuan-Nya dan sempurna aturan-Nya.
Ia merangkum urusan akidah, syari’at, akhlak, negara, dan lain-sebagainya. Islam juga mengatur hubungan manusia dengan Kholiq-nya
dan mengatur manusia dengan lingkungan sosial. Yang pasti, bahwa Islam
merangkum urusan kehidupan manusia semuanya, untuk semua masalah dan
pada semua kondisi di setiap tempat dan zaman. Tak ada sesuatu yang
masuk dalam kehidupan ini kecuali Islam telah mengatur dan
menjelaskannya dengan baik, bijak-sana, adil, dan pasti kebenarannya.
Jika seseorang membaca al-Qur’an, maka
akan ia dapati bahwa Islam telah menjelaskan pokok-pokok agama dan
cabang-cabangnya. Islam telah menjelaskan perkara tauhid yang menjadi
inti dari agama Islam ini, juga menjelaskan perkara yang berkaitan erat
dengan kehidupan bermasyarakat, seperti adab bermajlis, adab meminta
izin, adab berpa-kaian, dan adab-adab yang lainnya.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Kami turunkan kepadamu al-kitab (al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu.” (QS. an-Nahl [16]: 89).
Dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wa ta’ala tegaskan lagi dengan firman-Nya:
“…Pada hari ini telah Kusempur-nakan untuk kalian agama kalian, dan telah Kucukupkan kepada kalian nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhoi Islam itu jadi agama bagi kalian…” (QS. al-Maidah [5]: 3).
Hanya melalui Islamlah Allah Subhanahu wa ta’ala menurunkan aturan-aturan-Nya. Oleh karena itu ketika hukum-hukum Allah Subhanahu wa ta’ala
telah sempurna dan mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, maka
penyerahan diri kepada-Nya pun harus mencakup seluruh kehidupan, baik
dalam kehidupan pribadi (perorangan) maupun kehidupan bermasyarakat.
Baik dalam peribadatan, akhlak, politik, ekonomi, maupun dalam semua
sisi kehidupan lainnya.
Oleh karena itu, jika mengingin-kan
kebahagiaan dan keserasian hidup di dunia dan di akhirat, maka kita
harus menerapkan Islam secara keseluruhan. Menerapkannya dalam kehidupan
pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, dan tak terkecuali dalam kehidupan
bernegara.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhannya..”. (QS. al-Baqoroh [2]: 208).
2. Karena Sekularisme Aturannya Cacat Lagi Kufur
Setelah runtuhnya
Khilafah Islamiyah terakhir, kaum sekuler musuh-musuh Islam menguasai
negeri Islam, dan mereka mengetahui dengan pasti bahwa kekuatan kaum
Muslimin terletak pada hubungan mereka dengan agama mereka, karena di
dalamnya terkumpul hukum-hukum yang tertata dan teratur.
Padahal Sekularisme ini me-rupakan
kumpulan kecacatan dan kekufuran, Cacat dan kufur pema-hamannya juga
cacat dan kufur aturan perundang-undangannya. Ia adalah perusak agama,
undang-undang negara, politik, keadilan, akhlak, ekonomi, sosial, budaya
dan perusak semua tatanan kehidupan yang telah tertata. Hal ini karena
Ia lahir dari hawa nafsu dan akal yang bodoh dari seorang manusia, yang
penuh dengan kelemahan, keter-batasan, ketergesa-gesaan, dan penuh
dengan kedzoliman.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Maka pernahkah kamu melihat orang
yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Ilah dan Allah membiar-kannya
tersesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran
dan hatinya dan mele-takkan tutupan atas penglihatannya?” (QS. al-Jatsiyah [45]: 23).
3. Karena Kehidupan Ini Hanya Butuh Islam
Kehidupan ini bagi
seorang Muslim, jelas tidak membutuhkan aturan selain aturan Islam,
apalagi aturan sekularisme buatan hawa nafsu dan akal yang rusak. Bagi
para penganut agama selain Islam, mungkin saja membutuhkan seku-larisme,
karena agama mereka bukanlah agama yang sempurna dan universal, tapi
agama yang sempit lagi terkumpul kesalahan, kelemahan dan keterbatasan
di dalamnya. Bahkan sekularisme lahir memang karena agama yang mereka
anut tidak bisa memberikan solusi prob-lematika hidup di era modern ini.
Benarlah apa yang difirmankan Allah Subhanahu wa ta’ala:
“Apakah hukum Jahiliyah yang mereka
kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah
bagi orang-orang yang yakin ?” (QS. al-Maidah [5]: 50).
Berbeda halnya dengan
Islam yang telah terkumpul di dalamnya semua yang dibutuhkan oleh alam
semesta beserta isinya termasuk manusia. Aturannya akan senantiasa
selaras dengan kebutuhan manusia, karena Allah Subhanahu wa ta’ala Dzat yang mencip-takan manusia dan menurunkan Islam, mengetahui dengan pasti apa yang terbaik bagi ciptaan-Nya.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Boleh jadi kalian membenci sesuatu,
sementara ia amat baik bagi kalian; boleh jadi pula kalian menyukai
sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kalian. Allah menge-tahui, sedangkan
kalian tidak mengetahui”. (al-Baqoroh [2]: 216).
Sekularisme akan terus
berusaha masuk dalam kehidupan ini dengan membawa argumen atau syubhat
yang dapat meragukan kaum Muslimin terhadap Islam yang mulia ini. Oleh
karena itu berpegang teguh-lah kepada tali agama Allah Subhanahu wa ta’ala
yang murni yaitu al-Qur’an dan as-Sunnah serta pahamilah keduanya
dengan pemahaman Salafussolih, niscaya argumen dan syubhat-syubhat
ter-sebut akan mudah untuk dipatahkan, hingga Islam berkuasa dan jaya di
alam dunia ini.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Tidaklah orang-orang kafir itu
datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datang-kan
kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya.” (QS. al-Furqon [25]: 33).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Urusan (agama) ini benar-benar akan
meliputi semua tempat yang diliputi oleh malam dan siang, sehingga
tidak ada satu rumah pun, baik yang terbuat dari bulu unta, batu,
ataupun tanah, melainkan akan dimasuki oleh agama ini (Islam)…” (HR. Ahmad dan al-Hakim, di shohihkan oleh al-Albani). (Admin-HASMI).
Categories: Materi Islami